Perkembangan E-Commerce di Indonesia

Informasi
IDprogrammer IDprogrammer | 14 September 2020
Perkembangan E-Commerce di Indonesia

Untuk sekarang ini, kegiatan jual beli tidak hanya dilakukan dengan cara bertemu langsung. Teknologi digital sudah membuat proses jual dan belanja semakin mudah. Salah satu aktivitas buy and sell yang paling banyak peminatnya sekarang ini adalah lewat e commerce.

Apakah E Commerce?

E commerce diambil dari bahasa Inggris yakni electronic commerce atau perdagangan elektronik. Sama seperti dalam perdagangan secara langsung, e commerce juga mencakup proses promosi, pembelian serta pemasaran produk. Namun yang berbeda adalah pada sistem dagang yakni lewat media elektronik atau internet.

Untuk e commerce, semua proses perdagangan dari mulai pemesanan produk, pertukaran data sampai transfer dana dilakukan secara elektronik. Di tengah tengah perkembangan arus teknologi serta informasi digital yang bertambah canggih, aktivitas e xommerce sangat berhubungan dengan kegiatan transaksi komersial.

Bisa dikatakan jika e commerce tidak hanya berupa aktivitas perniagaan, namun juga kolaborasi bersama mitra bisnis, client service, lowongan pekerjaan dan masih banyak lagi. Selain memanfaatkan teknologi digital, e commerce juga butuh email, database serta teknologi non internet lain seperti untuk membayar produk dari e commerce dan juga mengirim produk.

Perkembangan E Commerce di Indonesia

Bisa dikatakan jika perkembangan e commerce di Indonesia terjadi sangat pesat apabila dibandingkan dengan negara tetangga. E commerce sekarang ini semakin menjamur seiring berjalannya waktu. Ini tentunya juga menyesuaikan dengan permintaan pasar yang juga semakin meningkat dalam kegiatan perbelanjaan online.

Indonesia bahkan menjadi pasar e commerce terbesar di Asia Tenggara yang berkontribusi hingga 50% dari semua transaksi. Dengan semakin bertambahnya penduduk yang memakai internet dan meningkatnya penetrasi e commerce, maka kontribusi dari sektor ini pada ekonomi di Indonesia juga memiliki potensi yang terus meningkat.

Firma konsultan manajemen McKinsey &Company merilis hasil riset tentang status industri e commerce Indonesia terbaru dan juga proyeksi perkembangannya untuk beberapa tahun berikutnya. Dalam riset tersebut ditemukan dua topik, yakni:

  • Pertumbuhan nilai pasar e commerce Indonesia sampai tahun 2022.
  • Potensi dampak pertumbuhan pada lanskap ekonomi serta sosial Indonesia.

Studi dari McKinsey tersebut mendefinisikan jika e commerce adalah proses jual beli barang fisik secara online yang dibagi ke dalam 2 kategori, yakni:

  • E tailing: Jual beli formal lewat platform online yang memang didesain untuk memberikan fasilitas transaksi.
  • Social commerce: Pemasaran barang lewat media sosial seperti Instagram atau Facebook dengan pembayaran serta pengiriman lewat platform lainnya.

McKinsey berpendapat jika beberapa perusahaan seperti Traveloka, GO-JEK dan sebagainya ada di luar lingkup risetnya. Akan tetapi, bahkan tanpa memperhitungkan sektor jasa serta B2B, gross merchandise value pasar e commerce Indonesia diproyeksikan bisa tumbuh sekitar 8x lipat untuk tahun 2022.

Pertumbuhan yang pesat tersebut diperkirakan bisa terjadi karena dipengaruhi oleh 5 faktor, yakni:

  1. Pasar yang Berorientasi Mobile
    Dari keberadaan smartphone sekarang ini dengan harga yang terjangkau, maka penduduk Indonesia yang mempunyai smartphone sekarang ini sudah sampai 40% dari total populasi atau sekitar 106 juta orang. Selain itu, harga paket data seluler juga jauh lebih murah dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara lainnya yang semakin memudahkan konsumen Indonesia untuk berbelanja memakai perangkat mobile.
  1. Konsumen Muda dan Sudah Melek Digital
    Ada sekiar 87 juta orang atau 1/3 populasi orang Indonesia yang berumur 16 sampai 35 tahun dan sekitar 100 juta diantaranya sudah terdaftar di bank. Kedua demografi tersebut terlihat sudah semakin terbiasa memakai platform online serta melakukan transaksi digital. McKinsey berpendapat jika konsumen sekarang ini 2.6 kali lebih sering melakukan transaksi memakai aplikasi smartphone.
  1. Meningkatnya Partisipasi UMKM
    Total bisnis online di Indonesia sekarang ini sudah meningkat sangat pesat. Bisa dikatakan jika 99% pengusaha mukro dengan pendapatan tidak lebih dari 300 juta setiap tahun serta 50% merupakan bisnis online tanpa fisik.

    Pemakaian platform online yang meningkat oleh konsumen dan kehadiran startup pendukung juga ikut membangun lingkungan akomodatif untuk UMKM dalam merancang toko online, untuk mengurus transaksi serta untuk memasarkan produk.
  1. Pertumbuhan Investasi
    Dari sekitar tahun 2015 hingga 2017, Indonesia sudah memperoleh sekitar 70 triliun atau sekitar dari 38% investasi untuk perusahaan ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara. Dari jumlah ini, beberapa platform seperti Bukalapak dan lainnya menjadi kategori terbanyak memperoleh pendanaan.
  1. Dukungan Pemerintah
    Pemerintah Indonesia sudah meluncurkan banyak program agar bisa menunjang ekonomi digital seperti pembangunan jaringan Palapa Ring. Selain itu, ada juga beberapa faktor pendukung lainnya yakni keterbukaan relatif pemerintah Indonesia pada investasi asing, meluncurkan Perpres tentang roadmap e commerce di tahun 2017 dan juga kehadiran inkubator buatan instansi negara seperti IDX Incubaor dari Bursa Efek Indonesia. 

Jenis E Commerce

Jika dilihat secara umum, ada beberapa jenis e commerce yang sekarang ini tengah berkembang dengan pesat di Indonesia. Ini sangat penting diketahui khususnya jika anda ingin terjum ke bidang bisnis elektronik dengan cara membangun e commerce. Berikut adalah beberapa jenis e commerce yang bisa anda jadikan pilihan:

  1. Business to Business
    Ini merupakan jenis e commerce yang mempunyai skala terbesar sebab transaksi dilakukan antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Di business to business, kegiatan transaksi pada aplikasi dilakukan secara elektronik dan juga fisik. Disini, peran konsumenlah yang akan menjadi kelompok untuk menjalankan bisnis. Contohnya adalah menjadi reseller, distributor dan lainnya.
  1. Business to Consumers
    Ini juga menjadi jenis e commerce yang terkenal terutama di Indonesia. Produsen atau perusahaan nantinya akan memasarkan secara langsung dan customer merupakan target pasar. Pembeli nantinya bisa membeli produk dalam bentuk eceran tanpa harus menetapkan minimal tertentu.
  1. Consumer to Business
    Pada jenis ini, transaksi penjualan akan dilakukan pihak konsumen, sementara perusahaan merupakan target pasar. Individu nantinya akan memberikan penawaran untuk sebuah produk baik itu barang atau jasa untuk perusahaan yang memang memerlukan. Contohnya adalah desain grafis yang menawarkan skill yang dimiliki.
  1. Consumer to Consumer
    Ini adalah jenis e commerce yang dilakukan dari konsumen ke konsumen. Sedangkan untuk klasifikasi terdiri dari 2 model yakni classified dan juga marketplace. Jika pada classified, maka buyer atau pembeli dan seller atau penjual akan melakukan transaksi langsung. Sementara pada marketplace, konsumen atau penjual butuh platform khusus sebagai tempat transaksi. Contoh dari marketplace diantaranya adalah Shopee.
  1. Business to Administration
    Untuk jenis e commerce ini, pelaku bisnis akan menjual produk barang atau jasa dengan menggunakan lembaga pemerintahan sebagai pasar. Sedangkan untuk transaksi yang dilakukan berbentuk tender.
  1. Online to Offline
    Di era sekarang ini, online to offline menjadi salah satu e commerce yang populer. Pihak seller nantinya akan mencari pembeli, kegiatan promosi serta menyediakan produk dengan cara memanfaatkan jaringan online sebagai media. Akan tetapi, untuk pembeli memiliki pilihan untuk juga berbelanja langsung di toko offline.
IDprogrammer IDprogrammer | 14 September 2020
Related article

Jika Ada Pertanyaan, Silahkan Menghubungi Kami

Untuk respon lebih cepat silahkan menghubungi kami melalui whatsapp !

WhatsApp